Kulit Manggis: Andal Atasi Kanker & Jantung (Trubus Okt 2011)



'Makanlah satu atau dua butir manggis sebelum menyerbu durian. Niscaya Anda bebas mabuk durian.” Pernyataan yang tidak jelas asal-usulnya itu dipercaya sebagian penggemar durian sebagai penangkal efek negatif overdosis menyantap king of the fruit itu. Toh memang dalam beberapa kesempatan berpesta durian, menghabiskan 1—2 butir manggis sebelumnya membuat pundak dan kepala tetap terasa ringan, walaupun durian yang dimakan melimpah. Yang luar biasa, manggis dan durian seakan diciptakan berpasangan. Di alam liar, pohon manggis tumbuh berdekatan dengan pohon durian. Cocok jika muncul julukan manggis, queen of the fruit.
Manggis sudah dipakai sebagai obat tradisional sejak abad ke-13, era Dinasti Ming di China. Dulu manfaatnya hanya dikenal sebagai antidiare, antidisentri, dan untuk mengobati penyakit kulit. Yang menarik, khasiat luar biasa itu justru terkandung di kulitnya, bukan di daging buah.
Penelitian modern malah menunjukkan khasiat yang lebih hebat lagi. Catatan Encyclopedia of Britanica menyebutkan manggis sebagai super food lantaran mengandung antioksidan berkat keberadaan senyawa xanthone. Senyawa itu khasiatnya seabrek: antioksidan, antiviral, antibakteri, antiinflamasi, dan antibiotik. Contoh kongkretnya,kulit manggis sanggup melawan arthritis, kanker, osteoporosis, ateriosklerosis, hipertensi, batu ginjal, katarak, glaukoma, alzheimer, neuralgia, hingga virus HIV/AIDS. Banyak penelitian mengerucut pada kemampuan xanthone melawan kanker melalui proses apoptosis, sel kanker melakukan bunuh diri.

Kulit Manggis: Andal Atasi Kanker & Jantung (artikel Trubus Okt 2011)
Koper terakhir itu gagal terangkat ketika George Leasa SH MH mengerang keras, “Aduh, sakit.” Mantan dekan Fakultas Hukum Universitas Pattimura itu menjatuhkan koper yang relatif ringan. Hampir saja tubuh George ambruk menyusul koper bila sang istri tak bergegas merangkul.
Istri tercinta bergerak cepat, membawa George Leasa ke rumahsakit di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Hasil pemeriksaan dengan ekokardiogram membuktikan, ayah tiga anak itu positif jantung koroner. Untuk mengatasi pembunuh nomor dua itu, ia opname selama 10 hari sejak 31 Maret 2011. Ketika itulah ia mengonsumsi vitamin untuk jantung serta obat pengencer darah dan memperkuat otot jantung.
Sayang, kondisi kesehatan alumnus Fakultas Hukum Universitas Pattimura, itu tak kunjung membaik. “Rasa nyeri di dada masih terasa,” kata ayah 3 anak itu. Itulah sebabnya dokter merujuk ke rumahsakit khusus jantung di Jakarta, pada 10 April 2011. George langsung menjalani kateterisasi. Hasilnya mengejutkan, penyumbatan pada pembuluh darah jantung di bagian kiri 100%. Pada kondisi itu darah sama sekali tidak mengalir. Plak juga menyumbat 2 titik di pembuluh darah di kanan jantung, 70% dan 80%.
Batal pasang cincin
Menurut ahli jantung di Rumahsakit Omni, Pulomas, Jakarta Timur, dr Henry Pakpahan SpJP, penyumbatan pembuluh darah hingga 100% menyebabkan aliran darah yang mengangkut oksigen dari jantung ke organ tubuh terhambat. Akibatnya organ tubuh lain kekurangan oksigen sehingga terasa sakit persis yang terjadi pada George ketika mengangkat koper sang adik yang hendak ke luar kota. Risiko terbesar adalah kematian.
Henry Pakpahan mengatakan penyumbatan itu akibat penumpukan lemak di arteri alias pembuluh darah jantung. Penyebabnya konsumsi makanan berlemak yang berlebihan. George memang penikmat coto makassar, gulai kambing, dan daging babi dalam sehari-hari. Celakanya, ia tak gemar berolahraga. Dokter menawarkan 2 pilihan untuk mengatasi penyakit yang menduduki peringkat ke-2 perenggut jiwa setelah kanker itu: pemasangan cincin atau terapi obat.
Pria 61 tahun itu memilih operasi pemasangan cincin yang saat ini berbiaya Rp25-juta-Rp35-juta
untuk sebuah ring, belum termasuk obat pascaoperasi. Padahal, dokter mesti memasang tiga cincin untuk menopang pembuluh darah yang menyempit di jantung George. Dokter semula menjadwalkan operasi pada 4 Mei 2011. Namun, pada tanggal itu, George mengonsumsi obat pengencer darah resep dokter dari rumahsakit di Ambon. Konsumsi obat pengencer darah memicu pendarahan hebat saat operasi. Itulah sebabnya, dokter yang menangani George sepakat menunda operasi sepekan kemudian.
Selama menanti operasi itulah George berjumpa kerabat yang menganjurkan untukmengonsumsi jus kulit manggis. Dosen itu minum 40 cc jus kulit manggis 3 kali sehari.Baru juga dua hari mengonsumsi, George merasa bugar. Napas tidak lagi tersengal-sengal dan nyeri di dada kiri juga hilang. Atas dasar itulah ia memutuskan menunda operasi.
Hasil pemeriksaan terakhir di sebuah rumahsakit di Surabaya pada 21 Agustus 2011, menunjukkan penyumbatan pembuluh darah jantung bagian kiri berkurang menjadi 65%. Dua penyumbatan lain di jantung bagian kanan berkurang masing-masing 44% dan 45%. Dokter menyarankan George agar rajin berolahraga dan menjaga pola makan.
Olah sendiri
Khasiat manggis mengatasi jantung koroner itu sejalan dengan riset Dachriyanus. Peneliti dari Jurusan Farmasi, Universitas Andalas, itu menunjukkan 30 mg ekstrak manggis per kg bobot tubuh mampu menurunkan 24,55% kadar kolesterol total darah mencit. Begitu Dachriyanus meningkatkan dosis menjadi 100 mg, kadar kolesterol turun 42,26%. Pantas pembuluh darah jantung George yang semula menyempit akibat timbunan kolesterol, terus terkikis. Hingga kini George tetap rutin mengonsumsi jus kulit manggis dengan dosis tetap.
Ia bukan satu-satunya yang merasakan khasiat kulit manggis. Kulit buah anggota famili Clusiaceae itu juga membantu kesembuhan Hardjono, pengidap kanker prostat pada 2010. Pensiunan pegawai negeri itu mengonsumsi 20 ml jus kulit manggis 2 kali sehari. Dua bulan kemudian, sakit mendera saat berkemih sirna. Ia kembali lancar berurine. Sayang, ia belum memeriksakan diri ke dokter. Jus kulit manggis yang membantu kesembuhan mereka-George dan Hardjono-memang banyak tersedia di pasaran.
Toh, banyak pula pasien penyakit degeneratif lain seperti hipertensi, kanker, yang sembuh berkat kulit manggis racikan sendiri. Mereka merebus kulit manggis, menyaring, dan meminumnya (baca: Enyahlah, Virus Maut! Halaman 16). Beberapa herbalis seperti Valentina Indrajati di Bogor serta dr Paulus Wahyudi Halim dan Lukas Tersono Adi di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, juga meresepkan kulit manggis dalam bentuk simplisia.
Mereka meresepkan kulit manggis untuk mengatasi beragam penyakit degeneratif. Amankah mengonsumsi rebusan kulit manggis? Riset PT Industri Jamu Borobudur yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta membuktikan, ekstrak kulit manggis tidak toksik. Melalui uji toksisitas subkronik, terbukti ekstrak kulit manggis tidak mempengaruhi profil kimia darah, ginjal, maupun hati. Hingga dosis 750 g masih aman konsumsi.
Apa yang menyebabkan kulit manggis ampuh mengatasi berbagai penyakit? Ahli farmasi dari Universitas Indonesia, Dr Berna Elya Apt MSi, mengatakan kulit manggis mujarab mengatasi beragam penyakit berkat senyawa xanthone. Senyawa itu antioksidan tingkat tinggi. “Kandungan antioksidan kulit manggis 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk,” kata ahli teknologi pangan dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Dr Ir Raffi Paramawati.
Berna menuturkan xanthone memiliki gugus hidroksida (OH) yang efektif mengikat radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merusak sel tubuh. Raffi mengatakan kulit manggis andal menetralisir radikal bebas. Lihatlah nilai oxygen radical absorbance capacity(ORAC) xanthone mencapai 17.000-20.000. Bandingkan dengan sumber antioksidan lain seperti anggur yang “hanya” 1.100; sedangkan apel (1.400).
Trio mangostin
Alfamangostin-antioksidan kuat dan bagian kelompok xanthone-meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase dan katabolisme very low density lipoprotein (VLDL). Itu lipoprotein berdensitas sangat rendah. Berkat enzim lipoprotein lipase, VLDL yang kaya trigliserida itu terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Hasil samping penguraian berupa kolesterol, fosfolipid, dan apoprotein yang akan dipindahkan ke HDL. Akibatnya kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL turun; kadar HDL atau kolesterol baik meningkat.
Soal kulit manggis antikanker? Yukihiro Akao peneliti dari Institut Bioteknologi Gifu, Jepang, menyibak tabir itu. Menurut Akao alfamangostin berperan mengendalikan sel kanker dengan mekanisme apoptosis alias proses bunuh diri sel. Selain itu alfamangostin juga mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang sel pembunuh alami yang bertugas membunuh sel kanker dan virus.
Menurut peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt, manggis mengandung 50 senyawa xanthone. ”Dari ke-50 senyawa itu yang paling banyak dilaporkan memiliki efek farmakologis adalah alfamangostin, gammamangostin, dan garsinon-E,” ujar Agung. Alfamangostin dan gammamangostin memiliki efek antioksidan.
”Alfamangostin dan garcinon-E menghambat proliferasi sel kanker dengan mengaktivasi enzim kaspase 3 & 9 yang memicu apoptosis atau program bunuh diri sel kanker,” ujar Agung. Pantas setahun belakangan kulit manggis menjadi buah bibir karena begitu hebatnya kandungan senyawa aktif itu. Akibatnya kian banyak yang memanfaatkan kulit manggis sebagai herbal. Selama ini kulit manggis di negeri produsen terbesar kedua itu kerap terbuang.
Padahal, di negara lain marak penelitian kulit manggis sebagai obat. Para periset di Amerika Serikat, misalnya, meneliti dan memproduksi jus kulit manggis seperti Vemma dan Xango yang juga beredar di Indonesia.
Menurut Raffi, ekstrak dan jus kulit manggis menempati peringkat 10 besar sebagai suplemen makanan paling tren di Amerika Serikat versi Datamonitor’s ProductScan Online. Jepang juga getol meriset khasiat kulit manggis sejak 2000. Malaysia mengembangkan kulit manggis sebagai herbal antiplatelet alias obat-obat yang menghambat pembekuan darah. Di tanahair beberapa produsen seperti PT Industri Jamu Borobudur memproduksi kapsul ekstrak kulit manggis sejak 2007. Menurut Joko Kawiyanto dari PT Industri Jamu Borobudur, kapsul ekstrak kulit manggis bermerek Mastin berkhasiat sebagai antioksidan serta antipenuaan dini. Irman Setiawan, manajer pabrik PT Industri Jamu Borobudur, mengatakan 20% produksi ekstrak kulit manggis diekspor ke Malaysia.
PT Inti Kiat Alam, mengolah jus kulit manggis bermerek Xamthone Plus sejak 2008. Meski tergolong baru, sambutan konsumen menggembirakan. Jika produksi perdana pada 2008 hanya 10.000 botol, “Pada tahun berikutnya permintaan meningkat hingga 600%,” ujar Konradus Pedhu dari Xamthone Plus Syariah, distributor jus manggis Xamthone Plus. Lonjakan permintaan itu membuktikan kulit manggis menjadi sandaran pasien untuk menggapai kesembuhan. (Imam Wiguna/Peliput: Faiz Yajri, Pranawita Karina, Tri Istianingsih, dan Tri Susanti)

Perbanyak Air Putih
Flek keluar dari organ intim membuat Tari terperangah. Terlebih saat berkemih, urine tampak berbuih. Bagian bawah perutnya seperti digaruk-garuk. Keluhan itu muncul setelah selama empat hari Tari mengonsumsi seduhan serbuk kulit manggis untuk mengatasi penyakit penebalan dinding rahim. Menurut herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati, menghadapi kondisi seperti itu pasien tidak perlu resah. xamthoneindo.com
“Perut yang terasa seperti digaruk itu pertanda kulit manggis tengah bekerja. Senyawa aktif dalam kulit manggis membantu meluruhkan jaringan yang menyebabkan penebalan di dinding rahim,” ujar herbalis yang kerap mengajar yoga di Thailand itu. Jaringan yang luruh kemudian keluar melalui vagina sehingga menimbulkan flek. Urine yang berbuih menunjukkan efek detoksifikasi tengah bekerja. Zat beracun dalam tubuh dikeluarkan melalui urine.
Beberapa “efek samping” memang kerap dirasakan pasien usai mengonsumsi herbal kulit manggis seperti kembung. Menurut dokter dan herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, efek samping herbal karena pasien menderita penyakit lain yang menyertai penyakit utama. Contohnya pasien penyakit tertentu yang mengidap mag, mengeluh kembung bila mengonsumsi herbal bersifat asam. Oleh karena itu perlu disertai pemberian herbal untuk memperbaiki kondisi lambung seperti kunyit dan temulawak.
Efek samping lain yang kerap dikeluhkan pasien adalah gangguan ginjal. Menurut ahli farmasi dari Universitas Indonesia, Dr Berna Elya Apt MSi, gangguan itu bisa timbul bila cara pengolahan dan konsumsi kurang tepat. Jika mengonsumsi kulit manggis dalam bentuk seduhan serbuk beserta ampasnya, sebaiknya minum air putih yang banyak. “Jika tidak maka senyawa yang tidak tercerna menumpuk di ginjal sehingga memperberat kerja ginjal. Banyak minum membantu meluruhkan endapan itu,” ujar Berna. Untuk mengatasi keluhan ginjal Sidi menyarankan mengonsumsi herbal bersifat diuretik alias berefek peluruh kencing seperti adas, jintan, dan daun sembung. (Imam Wiguna/Peliput: Pranawita Karina)
   
Khasiat Mendunia
Secara tradisional buah dan bagian lain pohon manggis kerap digunakan sebagai herbal di negara produsen. Namun, satu dekade terakhir negara-negara subtropis yang notabene bukan produsen manggis seperti Amerika Serikat dan Jepang, getol meriset berbagai khasiat kulit manggis. Karena itu kini pemanfaatan manggis semakin mendunia.
Thailand
  • Secara tradisional, warga Thailand memanfaatkan kulit manggis untuk menyembuhkan infeksi kulit, luka, dan diare.
Filipina
  • Rebusan daun dan kulit batang manggis digunakan untuk obat penurun panas, diare, disentri, dan gangguan berkemih. Rebusan akar kerap digunakan para wanita untuk meredakan gangguan menstruasi.
Karibia dan Amerika Latin
  • Teh buah manggis dikonsumsi sebagai pembangkit stamina.
Brasil
  • Teh buah manggis dikonsumsi untuk mengatasi masalah pencernaan.
Venezuela
  • Kulit manggis digunakan untuk mengobati infeksi kulit akibat parasit.
Amerika Serikat
  • Buah manggis diolah sebagai jus untuk suplemen kesehatan.
Australia
  • Sejak 10 tahun terakhir mengembangkan perkebunan manggis monokultur untuk memasok buah segar dan bahan suplemen.
India
  • Tepung kulit manggis kering digunakan untuk mengatasi disentri, luka luar, luka bernanah, dan mag.
Jepang
  • Daun dan kulit batang manggis berefek antiinflamasi. Karena itu kerap digunakan untuk mengobati eksem, hiperkeratosis, dan penyakit kulit lain seperti psoriasis.
Malaysia
  • Kulit manggis diekstrak lalu diolah menjadi suplemen untuk berbagai penyakit akibat darah kental seperti jantung, stroke, dan hipertensi.
  • Berbagai produk olahan kulit manggis di pasaran

Nyeri Tubuh
Fibromyalgia atau rasa nyeri di hampir seluruh tubuh, biasanya menyerang hingga 18 titik. Penyakit itu disebabkan oleh lelah berlebihan, stres, gangguan tidur, dan gangguan mineral atau elektrolit dalam darah. Menurut dr Azis Mahyuddin di Bontang, Kalimantan Timur, kulit manggis dapat membantu mengatasi mengurangi rasa sakit karena bersifat antiinflamasi.***
Kulit Mulus
Produsen jamu di Semarang, Jawa Tengah, PT Industri Jamu Borobudur, menguji khasiat kulit manggis untuk kesehatan kulit. Mereka mengujicoba produk pada 20 karyawan yang berjerawat. Masing-masing orang mengonsumsi 2 kapsul ekstrak kulit manggis 2 kali sehari. Setelah 2 minggu, 75% responden menyatakan jerawat berkurang.***
Alzheimer
Sebanyak 4,5-juta penduduk Amerika Serikat menderita alzheimer. Hasil penelitian The Department of Pharmaceutical Molecular BiologyTohoku University, Jepang, menyebutkan gammamangostin pada  kulit manggis berefek antiinflamasi sehingga berpotensi membantu mengatasi penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada otak seperti alzheimer.